pagi itu aku berkaca
ini muka senyum berseri
punya siapa?
ku dengar tawa lepas
-dalam hatiku-
apa awan di atmosfer itu?
terasa beban mengangkat angin
ringan, bisa, ku bawa berlari
apa aku plagiat einstein?
tidak......!
aku tidak percaya!
segala menghilang
-senang aku-
selamat menempuh jalanmu!
aku tak mengerti jalan apa ini?
licin, membuatku jatuh berulang
senyumku metamorfosa jadinya
deru ikat aku di dalam mimpi
selamat jalan!
senyum, aku tak mengerti!
mengapa kau hanya buah tidurku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar