Jumat, 27 Januari 2012

senyum

pagi itu aku berkaca
ini muka senyum berseri
punya siapa?

ku dengar tawa lepas
-dalam hatiku-
apa awan di atmosfer itu?

terasa beban mengangkat angin
ringan, bisa, ku bawa  berlari
apa aku plagiat einstein?

tidak......!
aku tidak percaya!

segala menghilang
-senang aku-
selamat menempuh jalanmu!

aku tak mengerti jalan apa ini?
licin, membuatku jatuh berulang
senyumku metamorfosa jadinya
deru ikat aku di dalam mimpi

selamat jalan!
senyum, aku tak mengerti!
mengapa kau hanya buah tidurku!

Jumat, 20 Januari 2012

maaf dan rinduku..


Ku renungkan seutuhnya
Apa yang telah ku lakukan padanya
Ku sadari sepenuhnya
Telah ku tancapkan duri dalam sanubarinya
                                                Dalam termangu
Ia terus memikirkanku
Biar susah jua pilu
Ia tetap mengingatku seluruh
       Oh Tuhan.....
Sampaikanlah kata maaf ku kepadanya
Kisahkanlah rasa rinduku kepadanya
Ceritakan lah daku selalu baik adanya
Agar berkurang beban dalam hidupnya
                                                Allah yang maha Agung
                                                Kapankah daku kembali rasakan dekapannya
                                                Berikanlah daku sekejap dari waktu-Mu
                                                Agar galau ini terhapus dari dalam qolbu
Oh Tuhan, jika ridho-Mu itu
Bukanlah untukku saat ini
Maka cukuplah
Hamba berkubur dalam rindu jua pilu....
      Ya Allah.....
                                                Sampaikanlah salam rindu jua maafku padanya
                                                Pada seorang yang jauh disana
                                                Dia yang telah mengukir jasanya pada hamba
                                                Yang ia lahir dan besarkan dengan kasih sayangnya
                                                                                                                               
                                                                                                                                                                Ruslan moonfrom

ingin berubah


Saat keprustasian menyayat kalbu ini.
Tak sadar dalam gelap ku balut luka itu.
Balutannya terasa teramat nikmat.
Namun ku heran karena kalbu menolaknya.
Kemaksiatan , dan segala keburukan Ternyata telah ku ikat dan selimuti dengan kerasnya.
Jalanku hitam jalanku kelam ahirnya.
Karena semua derita penggoncang batin ini….
Bila saja hidupku tak terlilit takkan mungkin aku berontak.
Bila saja kemarin tak kurasakan kehidupan, takkan mungkin aku berlari mengejar ketertinggalanku akan segala perkembangan ini.
Aku iri Tuhan dengan orang yang Engkau berikan Hidayah-Mu.
Aku iri dengan orang yang bahagia di jalan-Mu.
Oh Tuhan… biarkanlah aku sadar.
Ijinkanlah aku meniru mereka.
Aku rindu, aku rindu pada kedekatan kita.
Aku lelah terus mengeluh.
Dan tidakkah Engkau bosan mendengar keluhanku itu, Tuhan?.
Maka ijinkanlah daku untuk bertaubat.
                                                                                                                                            Ruslan moonfrom

Sabtu, 14 Januari 2012

masa lalu


LIRIK HATI 2
S
uatu hari, ketika adzan maghrib baru saja terdengar dari surau dekat sawah, ku melihat sebuah bayangan yang tak lagi asing dipandanganku berada di lukisan awan sore yang mengingatkan akan kejadian masa lalu bersama bayangan itu. Semakin lama ku pandang bayangan itu semakin sakit pula rasanya dada ini, seperti  pedang yang menancap di dada dan tak bisa dicabut lagi. Lukanya terasa sangat dalam, menghujam menusuk sukmaku hingga aku merasa tak sanggup bahkan untuk membayangkannya, sering sekali rasa sakit ini kembali mengacaukan deteksi otakku, memukul-mukul lambungku, mual dan muak rasanya untuk terus ku tahan nyeri dalam hati. Aku sering bertanya pada kesendirianku. Mengapa aku tak mati? Mengapa tuhan memberikan kesempatan untuk aku melihat dirinya lagi? Akh, ingin sekali rasanya ku merajam diriku sendiri karena pertanyaan-pertanyaan bodohku itu, sudah tau bahwa ku diberi umur lebih dari ini, masih saja ku memprotesnya. Bodoh!! memang aku ini seorang manusia yang bodoh, mengapa tidak ku lupakan saja dirinya dan cari seorang yang lebih dari dirinya? Sudahlah otakku, ku mual rasanya terus bertanya pada diri sendiri dan tak pernah menemukan jawabannya.